Anda mencari dokumen terkait: Perlindungan Anak
27 Januari 2023
Laporan & Riset | Perlindungan Anak
Kecenderungan peningkatan jumlah kejadian (prevalansi) perkawinan anak di Provinsi Nusa Tenggara Barat terus meningkat. Data dispensasi perkawinan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB tahun 2019 terdapat 311 permohonan dan di tahun 2020 sebanyak 803 permohonan. Terdapat kenaikan 492 permohonan dispensasi perkawinan. Rata-rata ada tambahan satu atau dua orang anak yang dinikahkan setiap hari dalam kurun waktu dua belas bulan di tingkat provinsi. Angka ini belum termasuk praktik pernikahan yang diselenggarakan oleh penghulu kampung yang tidak terdata dengan baik.
Save the Children Indonesia melakukan penelitian kualitatif mengenai perkawinan anak, pernikahan dini, dan kawin paksa (PAPDKP) di empat kabupaten di NTB, yaitu Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Lombok Tengah. Studi ini mengungkap berbagai hal di balik kasus-kasus tersebut, termasuk isu kesenjangan gender serta tantangan, risiko, dan dampak PAPDKP.
7 Februari 2022
Pendidikan | Perlindungan Anak
Program School for Change, yang didanai IKEA Foundation melalui Save the Children Swedia, telah dilaksanakan sejak 2018 hingga 2021 di Kabupaten Kupang, NTT. Buku ini memuat sebagian cerita praktik baik tentang keterlibatan, kesan, dan pesan dari para penerima manfaat, champions, dan pemangku kepentingan yang selama ini terlibat aktif di program.
12 Desember 2020
Panduan | Pendidikan | Perlindungan Anak
Pedoman pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan merupakan penerjemahan dari Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015, dengan menyajikan panduan dan hal-hal praktis, yang mudah diimplementasikan di tingkat satuan pendidikan, dengan memperhatikan tingkat usia anak. Tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan dapat mengarah kepada suatu tindak kriminal dan menimbulkan trauma bagi peserta didik. Karena itu, penanggulangannya harus mengikuti prinsip-prinsip hak anak sehingga pelaku dan korban dapat ditangani dengan lebih baik untuk kebaikan masa depan mereka.
22 Juli 2020
Advokasi | Kesehatan & Gizi | Perlindungan Anak
Emerging data shows that since the outbreak of COVID-19, violence against girls and women, particularly domestic violence, has intensified. UN Women has described gender-based violence (GBV) as a “shadow pandemic” coinciding with COVID-19 across the world. This thematic policy brief aims to seek and secure commitment from regional and national leaders to urgently prioritize and invest consistently in the protection of girls, who are disproportionately exposed to multitude forms of violence and their devastating consequences.