Festival Aksi Generasi Iklim 2024: Kilas Balik Kampanye 8 Provinsi dan Deklarasi Komitmen Peduli Iklim  

Berita

Jakarta, 7 Desember 2024 – Festival Aksi Generasi Iklim 2024 menjadi acara puncak sekaligus penutup rangkaian Kampanye Rally Nasional Aksi Generasi Iklim yang telah dilaksanakan di delapan provinsi sejak September hingga November 2024. Acara ini menghadirkan berbagai pertunjukan inspiratif inspiratif dari anak-anak dan orang muda. Tiap pertunjukkan dirancang untuk melakukan refleksi dengan menampilkan kilas balik dari seluruh rangkaian kegiatan kampanye. Festival ini juga bertujuan untuk menguatkan komitmen kolektif dalam menangani dampak krisis iklim, terutama terhadap anak-anak.

Festival Aksi Generasi Iklim dihadiri oleh perwakilan pemerintah dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN), Kementerian Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Kesehatan, organisasi dan komunitas lokal, serta anak-anak dan orang muda dari Child Campaigner Save the Children dan Forum Anak Nasional dari delapan provinsi, yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Dalam rangkaian acara Festival, anak-anak dan orang muda Child Campaigner Save the Children dan Forum Anak Nasional menampilkan pertunjukan inspiratif yang menceritakan perjalanan kampanye dan isu krisis iklim yang ada di daerah masing-masing.

Penghargaan untuk Child Campaigner dan Deklarasi Bersama Aksi Generasi Iklim

Festival ini dimulai dengan pemberian sertifikat oleh Woro Srihastuti, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda, Kemenko PMK, kepada para Child Campaigner dari delapan provinsi. Anak-anak dan orang muda ini merupakan bagian dari kampanye Save the Children Indonesia dan Forum Anak Daerah, yang berperan aktif dalam menyuarakan dampak krisis iklim terhadap anak-anak.

“Saya sangat menghargai dan berterima kasih kepada Save the Children Indonesia dan kementererian lembaga terkait dan berbagai pihak yang telah mendukung Festival Aksi Generasi Iklim ini. Bangga dengan aksi nyata adik adik para Child Campaigner yang telah berusaha mengarusutamakan krisis iklim dan pentingnya keterlibatan kita semuanya juga keterlibatan anak untuk melakukan mitigasi, antisipasi dan adaptasi atas krisis iklim yang mengancam kehidupan kita. Saya percaya bahwa anak-anak, generasi muda mampu berperan aktif dan strategis dalam menyuarakan potensi krisis iklim dalam meningkatkan kesadaran publik,” ujar Menko PMK, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Child Campaigner di delapan provinsi.

Tidak hanya itu, dilakukan pula penandatanganan Deklarasi Bersama oleh perwakilan pemerintah dan Child Campaigner. Deklarasi ini menegaskan pentingnya pelibatan anak dan orang muda secara bermakna dalam upaya penanggulangan krisis iklim.

“Berbagai aksi diinisiasi oleh anak dan orang muda melalui berbagai kegiatan yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Semoga apa yang dilakukan para Child Campaigner dapat menginspirasi kita semua agar dapat melakukan aksi yang sama. Aksi-aksi ini menunjukkan bahwa teman-teman mampu melakukan aksi nyata, sesuai dengan kapasitas teman-teman untuk berperan serta mengatasi krisis iklim yang berdampak pada kehidupan anak-anak dan orang muda. Mari lanjutkan aksi ini mulai dari diri sendiri, di lingkungan keluarga, maupun di masyarakat,” ujar Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia.

Pertunjukan Kaleidoskop Aksi Generasi Iklim dan Mimbar Anak dan Orang Muda

Salah satu acara utama dalam festival ini adalah Pertunjukan Kaleidoskop Aksi Generasi Iklim 2024 dan Mimbar Anak dan Orang Muda. Melalui pertunjukan drama musikal, pembacaan puisi, dan nyanyian lagu, Child Campaigner dari delapan provinsi menyampaikan masalah krisis iklim yang dialami di masing-masing daerah. Mereka juga memberikan solusi kreatif yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Karya seni ini merangkum perjalanan panjang para Child Campaigner yang terlibat dalam aksi nyata selama tiga bulan terakhir. Dari dokumentasi aksi hingga cerita pembelajaran, pengalaman mereka memberikan inspirasi tidak hanya kepada pemerintah dan pemangku kepentingan, tetapi juga kepada generasi muda lainnya. Sebagai penutup pertunjukan, mereka menyampaikan Manifesto, berisi suara dan harapan anak-anak serta orang muda terhadap penanganan krisis iklim yang lebih serius di masa mendatang dan dilakukan bersama-sama oleh semua pihak.

“Kami dari kemenko PMK, speechless. Tidak bisa ngomong dengan apa yang ditampilkan anak-anak. Inspiring. Luar biasa! yang hebat itu, pertama dari idenya. Lalu, yang kedua, dari gagasan yang diangkat. Kok bisa ya anak-anak jaman sekarang ngomong fasih tentang lingkungan? Luar biasa. Saya tulus berdoa ya agar anak-anak menjadi pemimpin masa depan. Masa depan adalah milik kalian!” puji Imron Rosadi, Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

“Sebenarnya yang kami lihat adalah bahwa ternyata anak-anak itu bisa bersuara terhadap hal yang sebenarnya bagi kita orang dewasa itu hal yang serius seperti perubahan iklim. Perubahan iklim ini terkadnag itu bahsanya sangat dewasa sekali. Bahkan bagi saya sendiri sangat sulit untuk memahami, tapi dengan adik adik sekalian dan orang muda tadi sudah memberikan suatu pentas yang sangat baik dan juga memberikan suara melalui karya seni tersebut sambil bermain. Itu bagi kamiadalah suatu kebanggaan bahwa generasi masa depan Indonesia akan sangat berani untuk menyuarakan mengenai perubahan iklim,” ujar Ardi Hendharto, Senior Manager, Government & Public Affairs Indonesia LEGO.

Booth Pembelajaran: Kolaborasi dan Inspirasi

Festival Aksi Generasi Iklim juga menghadirkan Booth Pembelajaran yang menampilkan dokumentasi aksi dari delapan provinsi. Booth ini menyuguhkan foto, video, media kampanye, cerita perubahan, hingga permainan interaktif seperti LEGO. CYAN (Child and Youth Advisory Network) dan FAN (Forum Anak Nasional) turut serta dengan memamerkan karya-karya mereka, berbagi praktik baik, serta mengadakan diskusi interaktif tentang partisipasi anak dalam isu iklim.

“Tadi di dalam banyak banget kegiatan yang dilakuin. Mulai dari ngelihat pertunjukkan, lihat drama terus ngelihat sosialisasi dari kakak-kakak yang berasal dari berbagai daerah. Aku sangat-sangat senang karena dapat bertemu dengan banyak teman baru dan juga ilmu baru tentang perubahan iklim, dampaknya bagi manusia, cara mengatasinya dan macam-macam,” ungkap Farun (13), peserta kegiatan dari sekolah dampingan.

“Booth-booth di sini memang bagus sekali. Karena di sini tuh sangat bermanfaat sekali. Festival ini benar-benar luar biasa. Ini sangat bermanfaat untuk generasi ke depan dan kegiatan ini juga memberikan aku banyak pelajaran. Dari apa itu iklim, mengapa iklim itu penting untuk generasi kita, dan mengapa sih kita harus menjaga lingkungan kita dengan baik,” ujar Tiara (14), peserta kegiatan dari sekolah dampingan.

Momentum Penting

Festival Aksi Generasi Iklim 2024 menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa anak-anak dan orang muda adalah aktor utama dalam menghadapi krisis iklim. Festival ini juga menekankan perlunya menjadikan anak-anak sebagai kelompok prioritas, baik dalam diskusi perubahan iklim maupun sebagai penerima manfaat utama dari berbagai program yang dirancang untuk mengatasi isu ini.

“Krisis selalu melahirkan perubahan dan inovasi. Catatanya adalah jika kita memaknai krisis dengan respons yang cepat dan berorientasi solusi. Hari ini kita sedang mengalami krisis iklim dan yang paling terdampak dari hal ini adalah kelompok rentan salah satunya anak dan orang muda. Namun dalam saat yang bersamaan anak dan orang muda selain menjadi pihak yang paling terdampak juga memiliki kesempatan untuk menjadi inisiator. Premis inilah yang membuat kami Child Campaigner memilih untuk merespons krisis iklim ini dengan melakukan kampanye,” ungkap Doni (23), ketua Child Campaigner Bali.

“Kampanye hari puncak kemarin adalah ruang temu yang sangat strategis untuk dilakukan. Kami sebut kegiatan kemarin adalah momentum perayaan. Merayakan bukan berarti bersenang-senang dan melupakan segala penderitaan. Namun, perayaan adalah momentum untuk saling bertemu dan bersolidaritas untuk menyatukan suara, membangun gerakan dan melakukan aksi bersama,” tambah Doni terkait kegiatan Festival Aksi Generasi Iklim ini.

Dengan mengusung semangat kolaborasi dan aksi nyata, para Child Campaigner membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari komunitas lokal untuk menciptakan dampak berskala nasional. Lebih dari 2.340 anak, orang muda dan masyarakat luas telah dijangkau dari seluruh rangkaian kampanye Aksi Generasi Iklim tahun ini.

Rangkaian kampanye ini direncanakan berlanjut pada tahun 2025 dengan melibatkan lebih banyak kementerian, lembaga, dan mitra lainnya. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama akan menjadi bagian dari kolaborasi melalui pengembangan program KREASI dan INOVASI, untuk memperluas jangkauan serta dampaknya di seluruh Indonesia.

Teks: Justicia Estetika Maulida, Fandi Yusuf
Foto: Save the Children
Skip to content scroll to top button