Wujudkan Pendidikan Berkualitas di Kabupaten Sumba Barat Save the Children Indonesia Inisiasi Rumah Belajar Humba

Siaran Pers

Waikabubak, 02 Februari 2022. Save the Children menginisiasi Program Sponsorship di Sumba Tengah dan Sumba Barat sejak tahun 2014 dan akan berlangsung hingga tahun 2024. Misi program yang didanai Sponsor adalah untuk memenuhi hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan serta memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan hidup, belajar, dan dilindungi. Program ini bertujuan untuk menjangkau 100.000 anak dan komunitas terkait anak dengan durasi program selama 10 tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan anak-anak di kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah. Program sponsorship memiliki 5 program utama yaitu: Kesehatan Ibu dan Anak, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Kesehatan dan Nutrisi di Sekolah, dan Pengembangan Remaja.

Berbicara tentang isu Penddidikan Usia Dini dan Pendidikan Dasar, kompetensi tenaga pendidik menjadi salah satu bagian penting yang menentukan kualitas Pendidikan.  Di Indonesia bagian timur, khususnya di Kabupaten Sumba Barat, kompetensi tenaga pendidik yang masih belum memenuhi standar menjadi keprihatinan utama. Dibandingkan dengan provinsi D.I.Y dengan Skor Uji Kompetensi Guru (UKG) rata-rata 69,12 (Profesional: 71,74; Pedagogik: 61,99), Kabupaten Sumba Barat memiliki skor UKG rata-rata yang cukup rendah, yakni 47,52 (Professional: 48,05; Pedagogik: 46,29)  (Neraca Pendidikan Indonesia, UKG). Di semua jenjang, mayoritas guru di Sumba Barat berstatus Non-PNS, lebih dari 80% guru PAUD memiliki pendidikan di bawah D4/S1, dan banyak dari mereka berstatus relawan. Selain itu, hampir semua guru tidak tersetifikasi di semua jenjang (Neraca Pendidikan Sumba Barat, 2021).

Save the Children menginisiasi Rumah Belajar Humba sebagai wadah belajar bersama berbasis lokal, inklusif, dan hibrid yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan kompetensi guru dan kepala sekolah untuk mencapai pendidikan dasar yang berkualitas di Sumba. Melalui rumah belajar ini, Save the Children ingin membentuk ekosistem belajar bersama yang inklusif bagi tenaga pendidik dan komunitas yang bergerak di pendidikan sehingga mampu berkontribusi terhadap perbaikan tingkat literasi anak. Dengan semikian, rumah belajar ini dapat mewujudkan pendidikan dasar yang berkualitas bagi anak-anak di Sumba.

Wadah kolaboratif ini memiliki 3 pilar kunci pendekatan yaitu; Komunitas Penggerak, aktivasi community of practice seperti Guru Penggerak, KKG, Kepala Sekolah Penggrak untuk program peningkatan kapasitas di bidang kompetensi dan akses ke sumber pembelajaran; Wadah Inkusif, ruang luring untuk bereksperimentasi dan belajar bersama serta sebagai wadah digital yng berkelanjutan, dapat diandalkan seperti platform Merdeka Belajar, Karier.mu, dan platform belajar lainnya; Kemitraan Strategis, membuka ruang bagi kemitraan transformatif dengan mitra yang memiliki kompetensi di bidang terkait dan ecosystem conventer – pentahelix memfasilitasi dan menggerakan ekosistem.

“Rumah Belajar ini merupakan strategi jangka panjang untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak di Sumba. Untuk itu kami ingin memastikan keberlanjutan dari inisiasi ini melalui kerja sama dengan pemerintah dalam pemanfaatan Rumah Belajar untuk para pelaku pendidikan” ungkap David Wala, Sumba Field Manager – Save the Children Indonesia.

Pemerintah sangat menyambut baik inisiatif ini. Bupati Sumba Barat, Bapak Yohanis Dade mengatakan

“Saya melihat bagaimana dampak Save the Children kepada anak-anak. Harapannya ada komitmen bersama sehingga saat Save the Children selesai dari Sumba, kami masih dapat meneruskan program-program yang sangat bermanfaat bagi anak-anak. Saya ingin di hari pertama pembukaan Rumah Belajar ini, langsung ada kegiatan pelatihan untuk guru sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan. Semoga ini bisa menjadi contoh wadah belajar bagi bidang-bidang lainnya”

Dalam kolaborasi ini, Pemerintah Daerah memfasilitasi pengadaan gedung sebagai Rumah Belajar Humba dan pembangunannya akan dilakukan oleh Save the Children. Harapannya melalui wadah ini, dapat menjadi sarana belajar bersama bagi para pelaku Pendidikan sehingga dapat mewujudkan Pendidikan berkualitas bagi anak-anak Sumba di masa depan.

Selesai.


Catatan untuk Editor:

Tentang Save the Children
Save the Children di Indonesia terdaftar dengan nama entitas Yayasan Save the Children Indonesia berdasarkan SK Kemenkumham No. AHU-0001042.AH.01.05 Tahun 2021. Save the Children Indonesia merupakan bagian dari gerakan global Save the Children Internasional yang bekerja memperjuangkan hak-hak anak di lebih dari 120 negara di dunia. Di Indonesia, misi Save the Children dilakukan sejak tahun 1976. Detail lebih lanjut dapat mengunjungi www.savethechildren.or.id

Narahubung:
Alfiyya Dhiya Haq | Media & Digital Coordinator
Email: Alfiyya.Haq@savethechildren.org
Mobile: +62 812-5810-6238

Metri Wulandari | Communications Specialist
Email: Metri.Wulandari@savethechildren.org
Mobile: +62 822-2066-4355
scroll to top button