Kupang, 16 – 20 Desember 2024. 21 orang peserta yang berasal dari Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan berpartisipasi dalam kegiatan “Pelatihan bagi Fasilitator (ToF) Sekolah Perempuan (SEKOPER) dan VSLA (Villages Saving and Loans Associations/Assosiasi Simpan Pinjam Desa) yang diselenggarakan melalui program We Nexus. Para peserta merupakan perwakilan desa dari unsur Orang Muda, Kelompok Perempuan dan Vocal point di desa.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun dan meningkatkan pemahaman peserta, teman-teman orang muda/champion dari desa-desa terkait Sekolah Perempuan (SekoPer) serta berbagai topik di dalamnya, keterampian dan pemahaman terkait dengan literasi keuangan dan asosiasi simpan pinjam desa (village saving and loan association atau VSLA) serta keterampilan dan kemapuan sebagai seorang fasilitator,” ujar Roby Lay, Humanitarian Specialist, Save the Children Indonesia
“Percayalah apapun yang teman-teman pelajari selama lima hari akan bermanfaat untuk diri sendiri dan banyak orang di desa. Saya ingin semua proses menjadi momen yang berharga. Jika hari ini yang dibuat Save the Children sudah berkembang menjadi 700an kelompok VSLA maka teman-teman juga harus bisa berkontribusi untuk terbentuk 1 atau 2 kelompok didesa masing-masing,” ujar Buce Ga, Program Manager We Nexus, Yayasan CIS Timor Indonesia.
Kegiatan Pelatihan bagi Fasilitator dalam program We Nexus ini bertujuan untuk membangun dan meningkatkan keterampilan fasilitator, memperkuat pemahaman dan kemampuan peserta dalam literasi keuangan serta pembentukan kelompok VSLA (Village Savings and Loan Association), sekaligus mengembangkan kompetensi mereka dalam memfasilitasi kegiatan SEKOPER (Sekolah Perempuan).

Peserta merupakan perwakilan dari tiga desa masing-masing dari Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan. Peserta dilatih sebagai Fasilitator untuk memfasilitasi pembentukan Sekolah Perempuan dan VSLA di desa masing-masing. Kegiatan ini dilaksakan sejak tanggal 16 sampai 20 Desember 2024 bertempat di Hotel Kristal Kupang. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dilanjutkan sesi SEKOPER selama dua hari oleh Fasilitator Pdt. Seprianus Yohanis Adonis,S.Th. Lalu, sesi VSLA selama tiga hari dan difasilitasi oleh Nurma Nengsih dari Save the Children Indonesia.
Pada hari pertama, kegiatan berfokus pada topik Ekonomi Solidaritas, melalui sesi pelatihan pembuatan sabun cair yang dipandu oleh Sekretaris Dinas DP3AP2KB, Endang Lerik. Pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini menerapkan metode pembelajaran orang dewasa, sehingga bersifat sangat partisipatif. Keterlibatan aktif dari seluruh peserta menjadi prioritas utama, agar mereka dapat mengaplikasikan pengalaman dan praktik yang diperoleh selama pelatihan saat memfasilitasi kegiatan serupa di desa masing-masing. Semua peserta dibekali dengan modul-modul seperti: Sekolah Perempuan, VSLA dan Literasi Keuangan.

“Manfaat yang di dapat mengikuti kegiatan ini saya dapat menambah pengetahuan saya dan bisa mengatur keuangan keluarga dan bisa bersuara untuk kaum perempuan dan bisa tampil berbicara di depan dengan pelatihan yangg ada dan bisa belajar bagaimana caranya untuk mengelola keuangan keluarga sehingga terhindar dari masalah keuangan keluarga serta bisa menjadi sumber pengetahuan untuk masyarakat di desa saya bagaimana pentingnya keterlibatan perempuan di desa,” ungkap Nicolau J Laku, peserta.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Samalina Lahal, Vocal Point dari Kabupaten Kupang, “Saya dapat mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan/anggaran dalam rumah tangga. Mulai dari perencanaan, hitung seluruh pendapatan, sisihkan utk di tabung, hitung pengeluaran rutin, sisihkan untuk dana darurat,” tambahnya.

Roby juga menambahkan “Kegiatan Pelatihan bagi Fasilitator harapannya ke depan akan menjadi fasilitator yang akan memfasilitasi dan mendampingi komunitas/ kelompok di desanya masing-masing dalam serangkaian kegiatan SekoPer dan VSLA yang merupakan aktivitas dalam program We Nexus,”
Dengan dukungan pendanaan dari KOICA melalui UN Women, Save the Children bersama mitra Yayasan CIS Timor Indonesia melaksanakan program We Nexus – Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian Berkelanjutan di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dilaksanakan mulai Agustus 2024 hingga Juni 2026.
Program ini mengusulkan model ketahanan iklim dan pemberdayaan ekonomi yang dipimpin oleh perempuan melalui penerapan Villages Saving and Loans Associations (VSLA) /Asosiasi Simpan Pinjam Desa. Selain itu program ini juga mendukung dan mereplikasikan pendekatan program SEKOPER (Sekolah Perempuan) yang dilakukan oleh Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KemenPPA) untuk meningkatkan kapasitas voksional, keterlampilan komunikasi perempuan guna dapat meningkatkan tingkat partisipasi perempuan dalam aspek kehidupan terutama dalam upaya menyejehterakan ekonomi keluarga.