Bandung, 06 November 2024. Untuk melindungi keselamatan anak-anak dan keluarga dari ancaman banjir di musim hujan, Save the Children dan Korea Financial Industry Foundation (selanjutnya disebut , KFIF) telah memasang alat Warning Post atau sistem peringatan dini di Kecamatan Rancaekek—salah satu dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung yang paling rawan terkena dampak banjir.
Dalam dua tahun terakhir, kejadian banjir terparah di Rancaekek terjadi pada tahun 2022. Akibat dari kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia terseret arus dan 476 Kepala Keluarga (KK) di Rancaekek Kulon terdampak banjir.
“Banjir di wilayah kami ini juga dipengaruhi oleh limpahan air dari desa-desa tetangga. Sekolah merupakan salah satu fasilitas yang paling sering terdampak, jika banjir berlangsung selama satu minggu sekolah terpaksa diliburkan ,” ujar Pak Janung dari Tim Peringatan Dini Rancaekek.
Banjir akibat luapan Sungai Cikeruh, yang hulunya berada di Kabupaten Sumedang, sering menyebabkan genangan di berbagai desa di Kecamatan Rancaekek, termasuk Bojongloa, Rancaekek Wetan, dan Rancaekek Kencana, serta berdampak pada desa-desa tetangga seperti Rancaekek Kulon dan Sukamanah. Dengan pemasangan perangkat peringatan dini di lokasi-lokasi strategis ini, diharapkan warga memiliki waktu yang cukup untuk bersiap menghadapi ancaman banjir, sehingga risiko bagi anak-anak yang bersekolah, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan dapat diminimalkan.
“Alat peringatan dini banjir ini bukan hanya sekadar inovasi teknologi, tetapi juga bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman banjir, terutama di wilayah-wilayah yang rentan seperti Kecamatan Rancaekek. Dengan adanya alat peringatan dini ini, kami berharap anak-anak dan keluarga di wilayah rentan banjir dapat hidup lebih aman.” jelas Rosianto Hamid, Chief of Partnership Strategic and Program Operation
KFIF menyatakan kepuasannya dalam mendukung pembentukan sistem peringatan dini di Indonesia yang dirancang untuk mengurangi kerusakan akibat banjir dan memperkuat kemampuan respons masyarakat. KFIF senang bahwa sistem yang telah selesai ini akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia, memastikan pengelolaan yang sistematis dan keberlanjutan jangka panjangnya.
KFIF juga menyampaikan harapannya agar sistem peringatan dini di Indonesia terus berkembang, memperkuat ketahanan dan kesiapsiagaan menghadapi tantangan di masa depan
Program ini adalah bagian dari inisiatif Ketangguhan Masyarakat Berbasis Lanskap (KMBL) yang didukung oleh The Korea Financial Industry Foundation (KFIF) dan Save the Children Korea, bekerja sama dengan Yayasan SHEEP Indonesia. Pendekatan berbasis lanskap di sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) Cikeruh ini mencakup pengembangan infrastruktur peringatan dini, koordinasi lintas desa, serta inisiatif untuk membangun masyarakat yang tangguh terhadap banjir.
Sebagai upaya keberlanjutan, pengelolaan Warning Post di Desa Rancaekek Wetan akan diserahkan kepada BPBD Kabupaten Bandung, sedangkan di Desa Cikeruh akan dikelola oleh BBWS Citarum. Serah terima ini akan dilakukan pada 6 November 2024 dalam acara yang dihadiri Pjs. Bupati Kabupaten Bandung, perwakilan pemangku kepentingan, serta masyarakat setempat.
Selesai.
Tentang Save the Children Indonesia
Save the Children percaya setiap anak berhak mendapatkan masa depan. Di Indonesia dan di seluruh dunia, Save the Children melakukan apapun yang harus dilakukan—setiap hari dan saat krisis—agar anak-anak mendapatkan pemenuhan hak atas hidup yang sehat, kesempatan untuk belajar, dan perlindungan. Pakar kami pergi ke tempat yang paling sulit dijangkau di mana sangat sulit untuk menjadi anak-anak. Save the Children memastikan kebutuhan unik anak-anak terpenuhi dan suara mereka didengarkan. Bersama anak-anak, keluarga dan masyarakat, serta pendukung di seluruh dunia, kami mencapai hasil berkelanjutan untuk jutaan anak. Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun, kami adalah yang pertama dan terkemuka di dunia organisasi independen untuk pemenuhan hak anak—mengubah kehidupan dan masa depan kita bersama.