Bandung, 30 Oktober 2024. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Januari hingga Juni tahun 2024 mencatat bahwa bencana yang paling sering terjadi di Indonesia adalah banjir dengan total sebanyak 593 kejadian, disusul oleh cuaca ekstrem, tanah longsor, karhutla, gempa bumi, kekeringan, gelombang pasang & abrasi, hingga erupsi gunung api. Sebanyak 3.890.547 jiwa menderita dan mengungsi, termasuk anak-anak didalamnya. Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan sebanyak 423 fasilitas pendidikan rusak.
Kecamatan Rancaekek di Kabupaten Bandung merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap bencana banjir. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang banyak tercemar oleh sampah juga menambah masalah di kawasan ini. Ketika banjir terjadi banyak rumah dan sekolah yang terkena dampaknya, sehingga mengganggu proses belajar-mengajar, dan mengancam keselamatan serta kesejahteraan siswa dan siswi. Kejadian banjir yang terjadi di Kecamatan Rancaekek pada tanggal 13 Maret 2022 mengakibatkan 1 orang meninggal akibat terseret arus dan sebanyak 476 KK terdampak.
Untuk mengurangi dampak banjir tersebut serta meningkatkan ketangguhan anak dan masyarakat di Rancaekek, Save the Children Indonesia dan Yayasan SHEEP Indonesia dengan didukung oleh The Korea Financial Industry Foundation (KFIF) dan Save the Children Korea melaksanakan program peningkatan Ketangguhan Masyarakat Terhadap Banjir Berbasis Lanskap (KMBL) di wilayah tersebut.
“Dalam situasi bencana seperti banjir, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan. Mereka sering kali kehilangan akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan tempat tinggal yang aman. Pembersihan sungai dari sampah adalah langkah kecil tapi berdampak besar dalam menghadapi tantangan lingkungan, tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan anak-anak masa depan yang lebih aman, dengan mengurangi risiko bencana yang dapat mengganggu pendidikan dan kesejahteraan mereka,” jelas Rosianto Hamid, Chief Of Partnership Strategic and Program Operation – Save the Children Indonesia
Yayasan Industri Keuangan Korea (selanjutnya, KFIF) adalah satu-satunya yayasan di Korea yang didanai dan dioperasikan secara bersama oleh serikat pekerja dan manajemen dari 33 lembaga keuangan utama. Dengan kontribusi sebesar 200 miliar KRW (sekitar USD 150 juta), KFIF telah berkomitmen untuk melaksanakan berbagai proyek yang berfokus pada kontribusi sosial di Korea dan secara global.
Perwakilan KFIF menyatakan, “Kami senang dapat mendukung upaya untuk meningkatkan ketahanan iklim di Bandung. Kami berharap keterlibatan proaktif pemerintah Indonesia, bersama dengan komitmen masyarakat lokal Bandung, akan secara signifikan meningkatkan kemampuan respons terhadap banjir di daerah tersebut.”
Program Ketangguhan Masyarakat Terhadap Banjir Berbasis Lanskap (KMBL), bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mampu menghadapi risiko bencana banjir yang disebabkan oleh cuaca ekstrim melalui pendekatan landskap baik dari hulu sampai hilir sebagai bagian dari penguatan sistem peringatan dini (baik dari informasi risiko, pemantauan, distribusi informasi dan aksi-aksi ketangguhan) di tingkat komunitas dan memastikan tata kelola pengurangan risiko bencana yang partisipatif di tingkat pemerintah agar masyarakat khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, kelompok disabilitas dan perempuan agar dapat lebih tangguh dan mampu mengurangi dampak negatif dari bencana banjir.
Sebagai bagian dari program ini, pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikeruh dilakukan selama 4 hari mulai tanggal 28 hingga 31 Oktober 2024 di Desa Rancaekek Wetan. Pembersihan sungai ini melibatkan masyarakat lokal, tim Bandung Bedas Bersih Sampah (B3S) dan pemerintah setempat.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik dari risiko banjir, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan. Inisiatif ini juga menjadi komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, bersih dan berkelanjutan untuk generasi hari ini dan mendatang.
Selesai.
Tentang Save the Children Indonesia
Save the Children percaya setiap anak berhak mendapatkan masa depan. Di Indonesia dan di seluruh dunia, Save the Children melakukan apapun yang harus dilakukan—setiap hari dan saat krisis—agar anak-anak mendapatkan pemenuhan hak atas hidup yang sehat, kesempatan untuk belajar, dan perlindungan. Pakar kami pergi ke tempat yang paling sulit dijangkau di mana sangat sulit untuk menjadi anak-anak. Save the Children memastikan kebutuhan unik anak-anak terpenuhi dan suara mereka didengarkan. Bersama anak-anak, keluarga dan masyarakat, serta pendukung di seluruh dunia, kami mencapai hasil berkelanjutan untuk jutaan anak. Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun, kami adalah yang pertama dan terkemuka di dunia organisasi independen untuk pemenuhan hak anak—mengubah kehidupan dan masa depan kita bersama