Cerita Penggerak

Pertanyaan Besar tentang Keberlanjutan Program

Artikel ini ditulis oleh Dudi Hidajat, staf Yayasan Sayangi Tunas Cilik untuk program perlindungan anak.

Sebuah pertanyaan besar selalu menjadi kekhawatiran sekaligus tantangan setiap kali kita menjalankan program berbasis masyarakat, terutama ketika pihak pemrakarsa, pendanaan, dan durasi program telah berakhir: Apakah dampak program ini akan terus berkelanjutan?

Pertanyaan ini bukan sekadar opini karena masyarakat sering kali mengalami sendiri bagaimana sebuah program harus berakhir. Berbagai kegiatan akan berhenti total ketika proyek selesai, baik karena dana dari donor telah habis maupun karena alokasi anggaran pemerintah telah usai. Oleh karena itu, pertanyaan mengenai keberlanjutan program sangatlah relevan untuk diantisipasi dan diperhitungkan oleh siapa pun yang bekerja sebagai pelaksana program di tengah masyarakat.

Forum perlindungan anak berbasis masyarakat bernama “KASATA” mencoba menjawab pertanyaan tersebut. KASATA adalah singkatan dari “Kasih Sayang Anak Tetap Abadi”, sebuah organisasi perlindungan anak di salah satu desa di Kabupaten Cianjur. Forum ini didirikan pada tahun 2014 atas dasar kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya perlindungan bagi anak-anak.

Setidaknya ada dua dampak penting dari terbentuknya Forum KASATA. Pertama, masyarakat kini tahu ke mana harus melapor jika terjadi insiden atau kasus yang menimpa anak-anak di desa mereka, selain kepada ketua RT dan RW. Kedua, pemerintah desa merasa sangat terbantu karena forum ini telah mengambil peran besar dalam upaya penanganan kasus-kasus anak.

Sejauh ini, Forum KASATA telah berhasil membantu 14 anak putus sekolah (lulusan SMP) untuk melanjutkan pendidikan melalui kerja sama dengan salah satu SMA. Ada pula 40 anak yang dibantu untuk mendapatkan Akta Kelahiran. Selain itu, 16 kasus kekerasan, 3 kasus eksploitasi ekonomi, dan 3 kasus kekerasan seksual yang rumit telah dirujuk ke lembaga terkait untuk ditangani lebih lanjut oleh Pekerja Sosial.

Enong, ibunda dari Dera, dan Makmun, ayah dari Mayang, adalah beberapa orang tua yang merasakan manfaat langsung dari forum ini. Mereka mendapatkan dukungan dari KASATA untuk memastikan anak-anak mereka bisa melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.

Berbagai pendekatan dan strategi keberlanjutan program menjadi upaya penting untuk memastikan program perlindungan anak terus berjalan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Pendirian Forum yang Sah Secara Hukum (2014) di tingkat desa melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Desa tentang “Pembentukan Pengurus KASATA”. SK ini menjadi payung hukum bagi keberadaan Komite Perlindungan Anak di masyarakat, memberikan kewenangan bagi Forum untuk menjalankan program, serta menghindari persepsi negatif dari warga.
  2. Penerbitan Peraturan Desa (Perdes) No. 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Perdes ini menjadi landasan hukum di tingkat desa yang mengikat seluruh warga. Dengan adanya peraturan ini, Pemerintah Desa memiliki kewajiban untuk memenuhi semua hal yang tercantum di dalamnya, baik terkait program maupun pendanaan perlindungan anak.
  3. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten No. 06 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak menjadi payung hukum yang lebih tinggi bagi Perdes tersebut. Forum Perlindungan Anak memberikan kontribusi signifikan dalam penyusunan Perda ini melalui keterlibatan aktif dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Cianjur.
  4. Alokasi Anggaran untuk Program Perlindungan Anak di desa melalui RPJM Desa (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) tahun 2016-2021 sebesar Rp27.600.000. Program dan alokasi anggaran yang tercantum dalam RPJM Desa ini kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Perdes No. 3 Tahun 2016. Harapannya, dengan adanya landasan hukum di tingkat desa, keberlangsungan program perlindungan anak di desa ini dapat terjamin. Tentu ini bukan jalan yang mudah untuk diwujudkan. Hal ini membutuhkan strategi advokasi dan kemampuan negosiasi yang baik dengan pihak eksekutif (Kepala Desa beserta jajarannya) serta para pemangku kepentingan di tingkat desa.

Proses dan tindakan yang telah diambil oleh para pengurus Forum KASATA patut diapresiasi. Ini adalah sebuah model atau praktik baik untuk memastikan keberlanjutan program berbasis masyarakat. Forum ini telah menunjukkan langkah strategisnya untuk menjadi sebuah forum yang mandiri dan tidak bergantung pada lembaga lain. Tantangan berikutnya adalah meningkatkan mobilisasi dan partisipasi masyarakat agar dapat menciptakan gerakan yang lebih besar dan memberikan dampak bagi komunitas-komunitas lain di sekitarnya.

Scroll to Top