Berawal dari penerima manfaat, Rusmantana, kini sudah sembilan tahun bekerja di Save the Children Indonesia sebagai admin untuk Program Skills to Succeed. Laki-laki dengan sapaan akrab Wecay ini memulai karier di Save the Children setelah mengikuti kursus public speaking yang diadakan oleh Save the Children dan mitra program di Bandung.
Sebelumnya, Wecay bekerja sebagai pramubakti atau office boy di kantor salah satu mitra Save the Children. Saat itu, program Skills to Succeed masih dalam tahap awal dan membuka peluang bagi pekerja dari kantor mitra untuk mengikuti kegiatan program. Wecay adalah satu pegawai yang dapat bergabung dan mengikuti kursus public speaking.
Wecay sangat bersyukur bisa ikut merasakan manfaat dari program baru tersebut. Dari kursus inilah, Wecay mulai mengenal Save the Children. Ia merasa kagum dengan program dari Save the Children karena ia dapat belajar hal baru di luar bidang pekerjaannya.
Wecay bercerita bahwa ketika ia menjadi pramubakti, ia tidak hanya membersihkan kantor saja. Namun, ia juga turut membantu hal-hal administratif, seperti mengurus presensi peserta dan menyiapkan dokumen-dokumen pendukung. Kala itu, Wecay mulai menyadari bahwa ia lebih menyukai bidang administrasi. Sampai akhirnya, salah seorang teman menawari Wecay pekerjaan sebagai admin di Save the Children. Wecay menerima dengan senang hati.
“Awal mula bekerja di Save the Children, saya diajak teman yang dulu sesama staf mitra. Posisinya jadi admin. Saya mau bergabung karena saya menyukai pekerjaan yang saya lakukan jadi admin. Karena saya juga belajar, kalau ada kegiatan itu harus menyiapkan ini, harus mencatat itu, bantu ini, membantu database, dan juga ikut ke lapangan,” kenang Wecay.
Wecay menjadi pekerja harian lepas sebagai admin untuk salah satu program di Save the Children Indonesia sejak tahun 2015 sampai saat ini. Wecay mengaku, ia sangat menyukai hal-hal yang terorganisir dengan baik. Ia suka mengatur dan menyiapkan sebuah kegiatan. Urusan dokumen, presensi, bahkan menu makanan acara, ia selalu kerjakan dengan suka hati.
Bagi Wecay, menjadi admin bukanlah pekerjaan membosankan. Rasa berdebar saat menyiapkan acara dan rasa lega seusai kegiatan adalah perasaan yang membuat pekerjaannya menjadi mengasyikkan. Wecay pun terbuka dengan segala masukan dalam pekerjaannya. Baginya, saran dan kritik itulah bahannya belajar agar urusan administrasi dapat berjalan dengan baik.
“Kayak puas begitu, kalau orang nyaman dengan pelayanan, hasil kita,” ujar Wecay dengan penuh senyum.
Mengenang perjalanannya hampir satu dasawarsa bekerja di Save the Children, Wecay teringat pelajaran berharga yang ia dapatkan selama menjadi admin.
“Saya belajar mengambil keputusan. Saya dulu masih ragu dan sering lama menunggu konfirmasi waktu mengurus dokumen. Namun saya diajari, ada keputusan yang sudah bisa saya putuskan sendiri. Saya dulu takut, tetapi habis itu belajar dan yang penting tetap berkomunikasi,” kata Wecay.
Wecay mengungkapkan kalau sampai saat ini, ia pun masih terus belajar dalam hal administrasi. Semakin besar kegiatan yang Wecay pegang, semakin banyak hal yang ia pelajari. Ia tidak peduli dengan komentar-komentar orang yang menganggapnya tidak berkembang karena posisi perannya yang tidak berubah. Bagi Wecay, tingkatan pemahaman dan keahliannya dalam hal administrasi terus meningkat.
Meski menyukai pekerjaannya, Wecay tidak menyangkal bahwa tetap ada tantangan yang harus ia hadapi. Wecay sempat mengalami kesulitan saat harus berhadapan dengan beberapa orang, baik dari internal maupun eksternal, untuk meminta beberapa dokumen kelengkapan administrasi. Namun, dari situlah Wecay belajar mengatur strategi komunikasi yang lebih baik agar kebutuhan administrasi tetap terpenuhi dan lengkap.
“Menghadapi orang, menjadi jembatan, itu bukan hal yang mudah. Walaupun orang, kayak untuk administrasi bisa (menunda) nanti dulu, ya saya balik lagi ke diri sendiri, atur-atur cara ngomongnya, kapan ngomongnya, butuh dokumen apa, jelasin pelan-pelan,” ujar Wecay.
Sembilan tahun bekerja sebagai admin, Wecay kagum dengan kinerja program-program Save the Children. Wecay belajar banyak tentang isu perlindungan anak, prinsip keselamatan anak, dan pemenuhan hak anak yang diperjuangkan oleh Save the Children. Hal ini juga yang menjadi alasan Wecay betah bekerja.
“Saya admin, tapi saya juga belajar tentang program-program Save the Children karena tiap program pasti berbeda kebutuhan administrasinya. Saya menyukai (bidang) sosial begitu ya, jadi ya asyik. Setiap program punya kekhasan sendiri. Apalagi berhubungan dengan anak. Jujur ya, saya jadi tahu ada kode etik, ada child safeguarding. Jujur, saya baru tahu ini semenjak di Save the Children. Di situ, saya takjub,” ungkap Wecay.