Pemulihan Banjir Gorontalo, Save the Children dan SALAMPUAN Salurkan Bantuan untuk Anak-anak 

Berita

Save the Children Indonesia bersama lembaga Sahabat Keluarga, Anak, dan Perempuan (SALAMPUAN) Gorontalo mulai mendistribusikan Schools kit, Personal Hygiene Kits, Mother & Kids Kit, dan melaksanakan Mobile Clinic kepada anak-anak dan keluarga yang terdampak banjir di Gorontalo. Upaya ini merupakan bagian dari respons cepat terhadap bencana banjir yang melanda Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo sejak 10 Juli 2024. 

Meski banjir di Kota Gorontalo telah surut sejak 22 Juli 2024 dan memasuki fase pemulihan pasca bencana, beberapa titik di Kabupaten Gorontalo masih terendam air. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tanggal 15 Juli 2024, lebih dari 7.000 jiwa warga terdampak di Kabupaten Gorontalo, termasuk anak-anak yang mengungsi. 

“Airnya itu masuk sedikit-sedikit kan hujan tiap hari. Debit air itu naik terus, pertama itu cuma sampai selutut, baru itu naik-naik terus, sampai di leher. Sekitar 2 meter lebih kalau tidak salah itu, saya pindah dari rumah (mengungsi),” ungkap Maryam, 39 tahun, salah satu warga korban banjir.  

Kondisi banjir di beberapa daerah masih cukup tinggi 

Save the Children Indonesia dan SALAMPUAN fokus melakukan respons bencana di tiga kecamatan yaitu Tilango, Limboto, Batudaa, serta sebagian area di Kota Gorontalo seperti Lekobalo. “Sambil melakukan intervensi, kami sedang memperbarui assessment lapangan terkait lokus intervensi pada titik pengungsi dan area yang masih terendam air,” kata Rahma, Penanggungjawab program SALAMPUAN. 

“Saya takut anak-anak ini bermain air. Kan sekarang ada orang tenggelam-tenggelam. Itu yang saya jaga sampe anak-anak selamat. Alhamdulillah ada tempat di sini, mengungsi di sini,” ujar Maryam, menyampaikan kecemasannya dengan keselamatan anak-anak selama banjir melanda. 

Distribusi paket Back to School

Distribusi Bantuan untuk Korban Banjir Gorontalo

Save the Children dan SALAMPUAN telah mendistribusikan paket Back to School dan edukasi kesiapsiagaan bencana untuk anak-anak di Kabupaten Gorontalo sejak senin lalu, 20 Juli 2024. Penyaluran 349 paket Personal Hygiene Kits juga telah diberikan bersamaan dengan edukasi pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain memberikan bantuan untuk anak-anak, bantuan turut diberikan kepada anggota keluarga lainnya. Sesi edukasi terkait ASI dan 49 paket Mother & kids telah disalurkan kepada para ibu dana anak yang mengungsi. Tujuannya agar kebutuhan mereka selama di kondisi darurat tetap terpenuhi.   

Mobile Clinic atau Klinik Keliling telah beroperasi di sekitar pengungsian. Klinik Keliling ini melakukan pengecekan fisik kepada para pengungsi dan warga sekitar. Mulai dari pengecekan tensi, suhu tubuh hingga memberikan skrining kesehatan untuk anak dan lansia. Di samping itu, tim SALAMPUAN juga memberikan sesi dukungan psikososial kepada anak-anak. 

“Tim tanggap darurat bencana kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah setempat dan mitra lokal untuk mempersiapkan distribusi bantuan khususnya pada anak-anak dan keluarga di pengungsian,” jelas Fadli Usman, Direktur Humanitarian & Resiliensi Save the Children Indonesia. 

Salah satu staf Save the Children memberikan sesi edukasi kesiapsiagan bencana  

Harapan untuk Kegiatan Sekolah yang Terhenti

Salah satu anak yang terdampak adalah Henry*, seorang siswa kelas 6 SD. “Pas banjir itu saya sibuk. Membawa kompor, membantu orang tua,” ungkap Henry.

Dasi seragam Henry yang berhasil selamat dari terjangan air banjir gorontalo

“Yang membuat saya sedih adalah barang-barang yang saya pakai hanyut terbawa banjir. Sepatu dan buku-buku saya juga sudah basah. Gara-gara sekolah berhenti, saya sangat sedih karena tidak sekolah,” ujar Henry. Seharusnya, Henry sudah mulai bersekolah sejak pekan lalu, bertepatan dengan mulainya semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Namun, karena banjir yang masih melanda dan kondisi pengungsian, Henry belum bisa kembali ke sekolah. 

“Saya berharap banjir cepat surut sehingga saya bisa kembali ke sekolah dan bermain bersama teman-teman,” harap Henry. 

*) Nama disamarkan untuk melindungi narasumber. 

Teks: Justicia Estetika
Foto: Purba Wirastama, Abid Amirullah / Save the Children
Skip to content scroll to top button