Suasana meriah dan penuh semangat anak-anak mewarnai peluncuran resmi Aksi Generasi Iklim (AGI) 2025 yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tanggal 26 Juli, 2025. Melalui kegiatan bertajuk “Sehari Bermain Bersama Anak”, Save the Children Indonesia mengajak anak-anak dan keluarga turut serta dalam kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran dan ketangguhan anak dalam menghadapi krisis iklim.
AGI 2025 menargetkan pelibatan anak dan orang muda di 11 provinsi melalui beragam aktivitas kampanye, edukasi, dan advokasi. Topik yang diangkat bervariasi, mulai dari krisis air bersih, banjir, pencemaran lingkungan, hingga dampak perubahan iklim terhadap anak perempuan.
Belajar Sambil Bermain Sebagai Upaya Membangun Ketangguhan Terhadap Krisis Iklim
Anak-anak sedang menciptakan karakter bebek menggunakan LEGO yang disediakan oleh tim acara. (Foto: Save the Children)
Kegiatan yang digelar dalam format hybrid ini melibatkan lebih dari 400 peserta secara langsung, lebih dari 1.000 peserta daring melalui Zoom, dan disaksikan lebih dari 8.000 penonton melalui YouTube (jumlah ini mencakup penonton live streaming saat hari H hingga dua hari setelahnya).
Anak-anak yang hadir secara luring maupun daring diajak bermain dan belajar tentang perubahan iklim melalui berbagai aktivitas, mulai dari lomba cipta karakter yang difasilitasi oleh LEGO Group, permainan cerdas iklim, hingga sesi interaktif berbalutkan kesenian.
Metode belajar sambil bermain terbukti lebih efektif karena membuat anak lebih mudah memahami isu secara menyenangkan dan relevan dengan dunia mereka. Pendekatan ini menempatkan anak sebagai bagian penting dalam membangun ketangguhan terhadap krisis iklim serta mendukung pendidikan perubahan iklim.
Seperti yang disampaikan Dessy Kurwiany Ukar selaku CEO Save the Children Indonesia dalam sambutannya, “Bermain tentunya bukan tanpa tujuan, bermain dapat kita gunakan untuk pembelajaran. Pembelajaran iklim misalnya. Anak mampu bercerita tentang dampak krisis iklim di wilayahnya, hingga membuat solusi untuk mengatasinya, lewat bermain.”
Serukan Semangat dan Keterlibatan Anak Sebagai Agen Perubahan di Tengah Krisis Iklim
Momen kebersamaan para undangan, perwakilan kementerian, dan CEO Save the Children Indonesia dalam sesi foto bersama. (Foto: Save the Children)
Peluncuran AGI 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye nasional yang digagas oleh Save the Children sejak tahun 2022. Bersama kementerian terkait seperti Kemenko PMK, KemenPPPA, KLHK, Kemenkes, Kemendikdasmen, dan Kemenag, kampanye ini bertujuan membangun resiliensi anak dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang makin nyata terhadap hak-hak dasar mereka.
Acara ini turut dihadiri Arifah Fauzi selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dalam kesempatan ini Arifah Fauzi turut menyerukan anak-anak akan pentingnya menjaga lingkungan dan sekitarnya.
Mengawali sambutannya dengan mengajak anak-anak merefleksi mengenai keadaan alam saat ini yang tidak menentu, Arifah Fauzi mengajak anak-anak untuk menjaga ekosistem alam.
“….Maka dari itu ini adalah tugas kita bersama termasuk anak-anakku semua untuk menjaga lingkungan”, ucap Arifah Fauzi. Pidatonya juga ditutup dengan menyemangati anak-anak sebagai agen perubahan, “Tetap semangat anak-anakku, karena di tahun 2045 kalian lah yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia,” tutupnya.
Selain Menteri PPA, ada juga Woro Sulistyo Wulandari selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK yang memberikan semangat kepada peserta untuk terus menjaga lingkungan dan kelestarian alam.
“Anak-anak itu bisa menjadi bagian dari solusi, solusi kita untuk mengatasi perubahan iklim. Anak-anak hadir sebagai agen perubahan seperti Child Campaigner yang bisa menggerakkan diri sendiri tapi juga teman-teman, keluarga dan masyarakat,” ucap Ibu Woro.
Penampilan seni dari salah satu pengisi acara. (Foto: Save the Children)
Peluncuran kampanye ini tidak hanya dihadiri oleh kementerian dan lembaga terkait, namun juga diisi dengan sesi hiburan dari seniman seperti Saung Udjo Bandung dan Bottlesmoker. Penampil kedua seniman ini juga turut mengampanyekan kelestarian alam melalui penampilan seni.
Pengalaman di Peluncuran Aksi Generasi Iklim 2025
Anak-anak berkreasi dengan permainan LEGO. (Foto: Save the Children)
Kegiatan ini juga menjadi ruang anak untuk menyuarakan pendapat mereka tentang krisis iklim. Beberapa peserta menyampaikan kesan positif setelah mengikuti sesi bermain cerdas iklim.
“Menurut aku kegiatan ini sangat bermanfaat terutama kami yang remaja, kita jadi bisa merasakan dan mengetahui apa itu dampak krisis iklim di masa depan. Harapan aku ke depannya semoga kegiatan ini akan terus berlanjut sampai tahun berikutnya, sehinggagenerasi kami bisa melanjutkan ke generasi selanjutnya,” ucap Intan, salah satu peserta kegiatan Peluncuran AGI 2025.
Kegiatan ini berlangsung secara dua arah, jadi anak-anak tidak hanya menjadi penonton saja tapi mereka juga ikut diajak menyuarakan pendapat mereka melalui bermain dan juga menjawab pertanyaan dari fasilitator.
Tidak hanya anak-anak, namun para pendamping dan undangan turut bisa menikmati acara ini seperti yang disampaikan Rizka Gita Miranti, selaku ketua HIPMI Institute, “Meskipun topik ‘climate change’ ini cukup berat untuk anak, tapi acara ini dikemas dengan sangat menarik melalui bermain dan seni. Saya kagum banget, anak saya juga sangat menikmati alur acaranya karena anak-anak jadi memahami apa itu perubahan iklim dan dampaknya secara kognitif tapi juga emosional, yang mana ini lebih efektif untuk anak-anak maupun kita semua akan adanya isu ‘climate change’,”
Acara ini berlangsung dengan hangat dan menyenangkan bersama anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia dan ditutup dengan penampilan menakjubkan dari Bottlesmoker yang memodifikasi instrumen musik mereka menggunakan buah-buahan.