Stereotip gender sering kali memicu ketidaksetaraan yang berdampak negatif pada perempuan, terutama anak-anak. Hal ini menghambat mereka untuk mengembangkan karakter positif, seperti rasa percaya diri dan kemampuan untuk mengutarakan pendapat. Akibatnya, banyak dari mereka terbelenggu dalam situasi yang membatasi potensi mereka.
Salah satu anak perempuan yang mengalami hal tersebut adalah Anas.* Semula ia adalah pribadi yang pemalu dan sering merasa rendah diri saat berkomunikasi dengan orang lain. Namun sejak bergabung dalam Forum Anak Desa (FAD) di salah satu desa di Cianjur, keberanian dan rasa percaya dirinya mulai meningkat. Ia yang semula pemalu kini justru berani tampil sebagai pembawa acara saat perayaan Hari Ibu di desanya.
“Saat bergabung dalam Forum Anak Desa, saya diperkenalkan pada modul Choices. Modul ini berisi materi edukasi yang bertujuan untuk membangun karakter positif berbasis kesetaraan gender. Saya sering menceritakan modul ini pada teman-teman karena materinya benar-benar mengubah hidup saya,” ungkap Anas.
Forum Anak Desa tempat Anas bergabung diinisiasi oleh program We See Equal. Forum yang mengedepankan kesetaraan gender ini adalah wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan kebutuhan dan gagasan mereka. Keunikan forum ini adalah kegiatannya dipimpin oleh anak-anak dengan pendampingan dari orang dewasa. Melalui forum ini, diharapkan suara anak-anak akan dihargai dan menjadi bagian penting dalam pembangunan komunitas.
Selain Anas, Aldo* juga merasakan banyak manfaat usai bergabung dalam Forum Anak Desa. Sebagai anak lelaki, ia semula memiliki pemikiran dan sikap yang patriarkis. Namun setelah bergabung dalam Forum Anak Desa, Aldo menyadari jika pemikiran dan sikap tersebut salah karena merupakan bentuk perendahan terhadap perempuan.
“Sebelum bergabung dalam Forum Anak Desa, saya memiliki pemikiran dan sikap yang patriarkis. Hal ini mungkin tak lepas dari kondisi lingkungan di sekitar saya yang juga patriarkis. Namun hal ini berubah setelah saya bergabung dalam Forum Anak Desa di mana saya diajarkan jika laki-laki dan perempuan itu setara,” ungkap Aldo.
Kisah Anas dan Aldo menunjukkan bagaimana inisiatif seperti Forum Anak Desa dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi dampak negatif dari stereotip gender. Dengan menyediakan ruang bagi anak-anak untuk belajar tentang kesetaraan dan mengembangkan diri, forum ini tidak hanya memberdayakan mereka secara individu tetapi juga secara kolektif. Kisah mereka membuktikan bahwa dengan edukasi dan dukungan yang tepat, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan sosial yang lebih adil dan setara bagi semua.