Anak-anak Bebas Bermimpi: Save the Children dan Yayasan Pulih Ajak 350 Anak Eksplorasi Karier di KidZania 

Berita

Jakarta, 25 April 2025 — Sebanyak 350 anak dari 10 sekolah dampingan program di Jakarta mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengeksplorasi beragam pilihan karier dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pulih dan Save the Children di Kidzania, Pacific Place, Jakarta. Kegiatan ini juga sekaligus memperingati Hari Kartini, dengan semangat mendorong kesetaraan hak anak laki-laki dan perempuan dalam meraih cita-cita mereka. 

Pemahaman anak tentang pilihan karier selama ini sering kali terbatas oleh pengalaman yang mereka lihat di sekelilingnya, seperti profesi yang ditekuni keluarga, teman, atau yang muncul di media. 

Di komunitas kecil atau pedesaan, pilihan karier yang tersedia lebih sedikit, membuat pemahaman anak-anak tentang berbagai jalur profesi menjadi lebih sempit. Selain itu, konstruksi sosial yang membatasi pilihan karier berdasarkan jenis kelamin semakin mempersempit ruang bagi anak untuk bermimpi besar. 

Reva (11) bersama teman-temannya menjadi penyiar di salah satu booth permainan di Kidzania 

Melalui program Nona Hebat (Girls Unstoppable), Save the Children dan Yayasan Pulih berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk menjelajahi berbagai profesi yang menarik minat mereka tanpa terhambat oleh batasan sosial. 

“Semua anak berhak punya cita-cita. Tidak peduli laki-laki maupun perempuan. Tadi langsung tanya ke anak-anak cita-citanya apa. Ada yang jawab damkar, perawat, tentara, pengusaha. Anak-anak ini semuanya punya cita-cita. Jadi, saya merasa senang sekali membayangkan mereka akan menjadi pahlawan di masa depan,” ujar Livia, Founder Yayasan Pulih. 

Di Kidzania, anak-anak mencoba berbagai profesi mulai dari pilot, pramugari, dokter, hingga pemadam kebakaran. Mereka merasakan langsung pengalaman bekerja, membangun kepercayaan diri, serta menghubungkan minat dan kekuatan diri dengan pilihan karier masa depan. 

Talitha (11), salah satu Perintis Muda, menjadi peneliti di booth 

“Kegiatan hari ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan dan pengalaman bagi anak-anak untuk memahami bahwa semua anak baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk dapat memilih profesi sesuai dengan yang mereka inginkan dan sesuai dengan cita-cita mereka untuk masa depan mereka,” terang Mahyuddin Hatma, Program Manager Save the Children. 

300 anak bersama pendamping memenuhi aula Kidzania 

Keceriaan terpancar dari wajah para peserta. Salah satunya, Reva (11 tahun) yang mengungkapkan kegembiraannya, “Perasaan aku senang banget. Excited. Di sini tuh mainannya kayak kita bisa meramal masa depan dengan ada permainan di sini. Cita-citaku mau jadi pramugari karena bisa dibanggakan ke orang tua dan bisa keliling dunia!” 

Senada dengan itu, Rifki (11 tahun) menambahkan, “Setuju perempuan laki-laki boleh kerja dimanapun sesuai yang mereka mau karena mereka punya haknya masing-masing mau cita-citanya jadi tukang laundry, pemadam kebakaran, kepolisian, dokter.” 

Melalui kegiatan ini, Save the Children dan Yayasan Pulih berharap dapat menanamkan sejak dini keyakinan kepada anak-anak bahwa mereka berhak meraih apa pun yang mereka cita-citakan. Tidak ada batasan gender yang seharusnya menghalangi langkah mereka menuju masa depan. 

Teks: Justicia Estetika Maulida
Foto: Justicia / Save the Children
scroll to top button