Mewujudkan Pemberitaan Ramah Anak, Save the Children bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Selenggarakan Pelatihan untuk Jurnalis agar Perbanyak Pemberitaan Ramah Anak

Berita

Semua pihak, termasuk media, perlu mendorong agar hak-hak anak terpenuhi. Media punya peran penting untuk menguatkan suara anak dan isu-isu tentang hak mereka, sekaligus membantu pihak yang bertugas dalam mengupayakan masa depan lebih baik untuk anak-anak.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Save the Children menginisiasi Workshop Jurnalis Sahabat Anak di level nasional hingga provinsi. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Save the Children dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan/atau institusi media.

Kegiatan berlangsung di Kota Bandung, 9–10 Maret 2023 lalu, setelah diadakan di enam provinsi sebelumnya yaitu Sulawesi Barat; Sulawesi Selatan; Sulawesi Tengah; Jawa Timur; Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kali ini, giliran Provinsi Jawa Barat yang menjadi tujuan terakhir.

Salah satu sesi pada proses pelatihan

“Kehadiran kawan-kawan jurnalis di sini sangatlah penting. Usai pelatihan, harapannya kawan-kawan dapat berbagi dengan jurnalis lainnya. Karena suara anak dapat disampaikan melalui suara jurnalis juga,” tutur Troy Pantouw, Chief of ACCM Save the Children.

Save the Children berkolaborasi dengan AJI Bandung mengajak para jurnalis di Kota Bandung untuk berbagi tantangan yang ada di lapangan dan pengetahuan pemberitaan ramah anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam mengarusutamakan isu pemenuhan hak-hak anak, serta memastikan pemberitaan dan peliputan yang ramah anak.

“Saat ini pemberitaan berbasis keberpihakan pada kepentingan anak menjadi sangat penting, di tengah banyaknya pemberitaan yang tidak berpihak pada anak banyak beredar di internet,” tutur Joko Tri Her Rianto Ketua AJI Bandung.

Salah satu materi yang menjadi penting dalam pelatihan adalah angle dan mitigasi. Ini penting karena membuat berita yang berpihak pada anak harus diutamakan

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini meliputi pelatihan, workshop, hingga diskusi kelompok terpumpun (FGD). Shinta Maharani, merupakan salah seorang pemateri workshop, yang membahas aturan dan pedoman pemberitaan ramah anak serta tips-tips liputan anak. Shinta adalah Anggota AJI Nasional Bidang Gender, Anak, dan Kelompok Marjinal

“Dalam menggali informasi, jurnalis tidak boleh sembarangan mewawancarai anak tanpa persetujuan dan pendampingan. Dalam kasus KDRT misalnya, jurnalis hendaknya tidak mewawancarai anak sebagai saksi karena di luar kapasitasnya,” tegas Shinta.

Rangkaian terakhir dari kegiatan ini adalah pemaparan rencana membuat buka reportasi lanjutan yang akan dilakukan peserta workshop. Hasil dari pemberitaan yang dilakukan kawan-kawan jurnalis nanti akan dibukukan berisi kumpulan liputan pemberitaan dari perspektif anak. Nantinya buku ini akan disebar ke sesama jurnalis secara daring.

Seluruh peserta pelatihan berfoto bersama.

Bagikan Artikel Ini

Skip to content scroll to top button