Berita

4 Pemuda Indonesia Dorong Kolaborasi Menuju Industri 5.0 di Acara Leaders of Change

Empat perwakilan orang muda Indonesia berpartisipasi dalam acara Leaders of Change 2025, sebuah forum internasional yang mempertemukan Youth Ambassador dari tujuh negara untuk membahas masa depan keterlibatan orang muda dalam program ketenagakerjaan di era Industri 5.0. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif global Skills to Succeed (S2S), program Save the Children yang membekali orang muda dengan keterampilan, peluang, dan jaringan yang relevan dengan pasar kerja. 

Di Indonesia, Skills to Succeed telah berhasil menjangkau 120.908 orang muda dari beragam latar belakang, termasuk mereka yang terpinggirkan dan berkebutuhan khusus, melatih 100.928 orang muda, dan membantu 69.041 orang muda mendapatkan pekerjaan, memulai usaha, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.  

Leaders of Change: Forum untuk Memperkuat Kepemimpinan Pemuda 

4 Orang Muda Indonesia Dorong Kolaborasi Menuju Industri 5.0 di Acara Leaders of Change

Acara Leaders of Change berlangsung selama tiga hari, 15–17 Juli, di JS Luwansa Hotel Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan 16 pemimpin muda dari tujuh negara—Tiongkok, Bangladesh, India, Indonesia, Italia, Meksiko, Vietnam, dan Afrika Selatan—serta pemangku kepentingan dari pemerintah dan pelaku industri untuk mengeksplorasi strategi inovatif membangun tenaga kerja yang lebih tangguh dan adaptif di era Industri 5.0. 

Puncak acara digelar pada 17 Juli dengan sesi Public Engagement Day yang menghadirkan tokoh industri dari NGO, korporasi, pemerintah, dan akademisi. Diskusi berfokus pada strategi ketenagakerjaan anak muda yang relevan di era Industry 5.0, serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor. 

Suara Anak Muda Indonesia dan Pesan CEO 

Empat perwakilan orang muda dari Indonesia yaitu Charita Cahaya Anugrahi, Candra Wiranto, Bilqist Ghina Gaitsa Belistiana, dan Arief Pramudya S.P. sebelumnya adalah para peserta program Skills to Succeed. Dalam kesempatan tersebut  Candra dan Bilqist berbagi pengalaman tentang bagaimana program ini mengubah cara pandang mereka terhadap masa depan dan dunia kerja. 

“Program ini membantu saya mengubah cara pandang masa depan saya. Karena di Program S2S ini kita diajarkan untuk mengembangkan diri kita. Jadi kita bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai pekerjaan kita,” ujar Bilqist. 

“Menurut saya program S2S sebuah wadah bagi saya untuk berkembang, belajar, dan menyiapkan diri untuk dunia pekerjaan. Program S2S membantu saya melihat masa depan bahwa orang muda memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja,” kata Candra. 

Program ini membuktikan bahwa anak muda sepatutnya diberikan wadah untuk berkembang, belajar, dan memiliki cara pandang yang lebih luas terhadap masa depan mereka. Dampak positif tersebut terlihat jelas pada peserta, salah satunya adalah peningkatan kepercayaan diri. Hal ini juga ditegaskan oleh Evie Woro, Senior Manager Inclusive Youth Empowering & Urban Planning di Save the Children Indonesia. 

“Perubahan paling besar yang kami lihat terkait peserta program Skills to Succeed ini adalah level confidence mereka. Jadi dengan mereka belajar soft skills, mereka lebih percaya diri,” jelasnya. 

Youth Call to Action: Enam Aksi Menuju Industry 5.0 yang Inklusif 

Sebagai bagian dari rangkaian acara, para Youth Ambassador dari tujuh negara menyampaikan seruan aksi bersama (Youth Call to Action) kepada pemerintah, pemimpin industri, pendidik, LSM, dan komunitas di seluruh dunia: 

  1. Menciptakan kebijakan dan sistem bersama dengan kepemimpinan anak muda di pusatnya. Anak muda ingin berbagi kekuasaan, bukan sekadar diberi tempat duduk di meja. 
  1. Menjamin kesetaraan digital untuk semua. Akses internet, perangkat, dan teknologi AI harus tersedia di setiap komunitas. 
  1. Berkolaborasi dalam transformasi pendidikan. Modernisasi kurikulum dengan keterampilan digital, kreatif, dan humanis. 
  1. Berinvestasi pada potensi, bukan hanya pengalaman. Menciptakan jalur pengembangan melalui magang, mentorship, dan pekerjaan awal yang fokus pada pertumbuhan. 
  1. Melindungi dan mendukung kesehatan mental. Membangun lingkungan belajar dan kerja yang inklusif dan seimbang. 
  1. Memperkuat inspirasi antar anak muda. Mendukung platform berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide lintas batas. 

Pesan mereka jelas: “The future is not AI vs. humans. It’s AI + youth + equity + action. Let’s build that future together.” 

Scroll to Top