Ikuti kami di

|

  • Tentang Kami
    • Sejarah Kami
    • Dewan Organisasi
  • Kerja Kami
    • Perlindungan Anak
    • Pendidikan Anak
    • Kemiskinan Anak
    • Tata Kelola Anak
    • Kesehatan dan Nutrisi
    • Humanitarian & Resilience
  • Publikasi
    • Berita
    • Kami Di Media
    • Press Release
    • Dokumen
  • Kampanye
    • Advokasi
    • Pulih Bersama
    • Berpihak Pada Anak
    • Konsultasi Anak
    • Race For Survival
    • Stop Pneumonia
  • Kemitraan
  • Bergabung Dengan Kami
    • Karier
    • Relawan
    • Tender
    • Fundraiser
Menu
  • Tentang Kami
    • Sejarah Kami
    • Dewan Organisasi
  • Kerja Kami
    • Perlindungan Anak
    • Pendidikan Anak
    • Kemiskinan Anak
    • Tata Kelola Anak
    • Kesehatan dan Nutrisi
    • Humanitarian & Resilience
  • Publikasi
    • Berita
    • Kami Di Media
    • Press Release
    • Dokumen
  • Kampanye
    • Advokasi
    • Pulih Bersama
    • Berpihak Pada Anak
    • Konsultasi Anak
    • Race For Survival
    • Stop Pneumonia
  • Kemitraan
  • Bergabung Dengan Kami
    • Karier
    • Relawan
    • Tender
    • Fundraiser
Donasi

Kesanku Bekerja menjadi Staff Yayasan Sayangi Tunas Cilik di Tahun 2017

  • 22 Desember 2020
Publikasi
Berita
Cerita Lapangan
Caption Photo Here

WAIKABUBAK – Tidak dipungkiri lagi bahwa pandemi COVID-19 membawa dampak buruk dalam penanganan kasus stunting di Sumba. Setelah berdiskusi dengan lembaga pemerintah setempat, Save the Children melalui Program Sponsorship menyerahkan bantuan bahan makanan pokok kepada 1.800 rumah tangga dari 13 desa di Sumba Barat dan lima desa di Sumba Tengah.

Penyaluran bantuan dimulai di Desa Gara pada 28 Oktober 2020, dilanjutkan ke Desa Puu Mawo dan Beradolu pada hari berikutnya, lalu dilanjutkan lagi ke 15 desa lain berurutan hingga awal November 2020.

Sebelum penyaluran dilakukan, penentuan siapa saja penerima manfaat sudah didiskusikan bersama Tim Satgas COVID-19 Kabupaten Sumba Barat pada Juni-Juli 2020 di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Barat. Pertemuan dihadiri oleh para perwakilan Bappeda/Bapelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Dinas Sosial.

Diputuskan bahwa penerima manfaat adalah keluarga dengan kategori paling rentan, yaitu keluarga yang memiliki ibu hamil, anak di bawah usia dua tahun, serta anak balita dengan permasalahan gizi buruk dan/atau anak berkebutuhan khusus. Desa-desa prioritas adalah 18 desa di Sumba Barat dan Sumba Tengah dengan angka prevalensi stunting tertinggi.

Berdasarkan data Bappeda dan Bapelitbangda, angka prevalensi stunting di Sumba Barat masih mencapai 31,85% dan Sumba Tengah 20,49%. Data dari Program Sponsorship Save the Children menambah kelengkapan data pemerintah daerah untuk menentukan keluarga-keluarga yang tepat mendapatkan program bantuan ini.

Desa-desa penerima bantuan di Sumba Barat adalah Beradolu, Gaura, Puumawo, Patialadete, Malata, Manukuku, Rajaka, Hobawawi, Haronakala, Kalebu Anakaka, Kareka Nduku, Sobarade, dan Zalakadu. Kemudian, desa-desa penerima manfaat di Sumba Tengah adalah Tanamodu, Manuwolu, Praimadeta, Kabelawuntu dan Malinjak.

Bantuan makanan pokok untuk setiap keluarga terdiri dari beras 50 kg, telur ayam 2 papan, minyak goreng 5 liter, bawang merah 1 kg, bawang putih 1 kg, kacang hijau 5 kg, gula pasir 2 kg, dan garam 2 bungkus.

Save the Children bekerja sama dengan sejumlah vendor lokal untuk menyediakan bahan makanan pokok dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan aspek perlindungan anak. Sebelum distribusi bantuan, seluruh staf dan relawan program Sponsorship Save the Children memeriksa kondisi bahan serta memastikan berat dan jumlah sesuai rencana. Distribusi dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, menjaga jarak, dan tersedianya sarana cuci tangan baik dengan sabun dan air mengalir maupun hand sanitizer.

Sumba Field Manager Save the Children David Wala menjelaskan, “Pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak. Diakui bahwa banyak keluarga yang mengalami masalah keuangan karena pandemi COVID-19. Save the Children tergerak untuk membantu keluarga-keluarga tersebut dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah.”

Benny Leonard Johan, Ketua Tim Penyaluran Bahan Makanan Pokok ini, mengatakan, “Pemerintah menetapkan tahapan penyaluran. Pada bagian awal terdapat diskusi penentuan kriteria dan jumlah penerima manfaat, kemudian dilakukan analisa situasi dan pendataan, penentuan wilayah desa penerima program, dan desain prosedur penentuan penerima bantuan.”

“Dilanjutkan dengan sosialisasi program kegiatan, penentuan penyedia jasa penyalur bahan makanan, penentuan strategi penyaluran bantuan, penentuan jenis menu atau paket bantuan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan penyaluran bantuan. Terakhir tentu seluruh kegiatan ini dipantau dan dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban,” lanjut Benny.

Kegiatan penyerahan bantuan makanan pokok ini dipantau oleh jajaran pemerintah setempat. Misalnya di Desa Beradolu, penyerahan dipantau oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sumba Barat Drs. Semuel D. Pakereng, M.Si; Kepala Dinas Kesehatan Drg. Bonar B. Sinaga, M.Kes; Kepala Bappeda Titus Diaz Liurai, S.Sos, M.Si; Kepala BPBD dan Wakil Ketua Satgas COVID-19 Sumba Barat Ir. Yanis Eklemens Luther Chr. Loebaloe, M.Si; serta Kepala Desa Beradolu Yance Kaleka.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, Pjs Bupati Sumba Barat menyampaikan terima kasih kepada Save the Children yang sudah menaruh kepedulian dengan memberikan bantuan bahan makanan pokok kepada warga.

Program Sponsorship adalah salah satu program Save the Children yang telah berjalan di Sumba Barat dan Sumba Tengah sejak 2013. Program ini menyasar lima prioritas inti, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); pendidikan dasar; kesehatan dan gizi sekolah; kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak; serta perkembangan remaja. Tujuan utamanya adalah meningkatkan akses, kualitas, kapasitas, dan kebijakan layanan pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak di Sumba Barat dan Sumba Tengah.

Text oleh

:

Ria Ernunsari & Purba Wirastama

Foto oleh

:

Tim Program Sponsorship

Bagikan Berita Ini

Berita Terbaru

Situasi Anak dan Keluarga Selama 3 Bulan COVID-19

22 Desember 2020

Paket Kebersihan Keluarga untuk Petani Cocoa Life di Lampung

22 Desember 2020

Kesanku Bekerja menjadi Staff Yayasan Sayangi Tunas Cilik di Tahun 2017

22 Desember 2020

Berita Terkait

Situasi Anak dan Keluarga Selama 3 Bulan COVID-19

28 November 2020

Mendukung Sekolah-Sekolah di Sigi Tetap Siaga Bencana Saat Pandemi

22 Desember 2020

Bantuan Makanan Pokok Untul 1.800 Keluarga Di Sumba

28 November 2020

Lorem ipsum dolor et

Donasi untuk negeri

DONASI SEKARANG

Dapatkan Kabar Terbaru Kami

Subscribe
• Beranda > Publikasi > Berita > Kesanku Bekerja menjadi Staff Yayasan Sayangi Tunas Cilik di Tahun 2017

Save The Children

Sejarah kami dimulai pada tahun 1919, ketika Eglantyne Jebb meluncurkan Save the Children Fund di London setelah Perang Dunia I, yang menjadi gerakan global pertama untuk anak-anak. Suara lantang berbicara untuk anak-anak, Jebb pun menyusun konsep Deklarasi Hak Anak dan konsep tersebut kemudian diadopsi oleh PBB pada tahun 1989 sebagai Konvensi PBB tentang Hak Anak. 

Linkedin
Youtube
Twitter
Facebook-f
Instagram
Spotify

Kerja Kami

  • Humanitarian & Resilience
  • Kesehatan Dan Nutrisi
  • Pendidikan Anak
  • Kemiskinan Anak
  • Perlindungan Anak
  • Tata Kelola Anak

Publikasi

  • Berita
  • Press Release
  • Kami Di Media
  • Unduh Dokumen

Kontak Kami

Jalan Bangka IX No. 40 A,B
Mampang Perapatan,
Jakarta Indonesia. 12720

  • Sen-Jum 9am - 5pm
  • 021-7824415
  • indonesia.info@savethechildren.org

Donor Service

  • 021-7824418
  • DonorServices.ID@savethechildren.org
© 2021 Save the Children Indonesia
  • Home
  • FAQ
  • Privacy Policy
  • Term Of Use
  • Karier
  • Relawan
  • Kontak Kami
  • Sitemap
Jawa Timur
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit, sed do eiusmod tempor
incididunt.
Program:
Jawa Barat
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit, sed do eiusmod tempor
incididunt.
Program: