
Save the Children telah mendistribusikan ratusan paket bantuan non pangan kepada rumah tangga terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat. Distribusi dilakukan bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) dan Palang Merah Indonesia (PMI) di enam kecamatan.
Hingga Selasa, 29 November 2022, bantuan non pangan yang telah diterima masyarakat terdampak meliputi 500 shelter kit (terpal), 350 paket kebersihan keluarga, 124 paket kebersihan anak, dan 500 masker KN95 untuk 500 rumah tangga. Selain itu, tim respons darurat juga telah mendistribusikan 7.000 liter air bersih untuk 721 rumah tangga. Enam kecamatan sasaran meliputi Cugenang, Warungkondang, Cianjur, Cilaku, Gekbrong, dan Cibeber.
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 5,6 terjadi di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB dengan titik pusat gempa pada kedalaman 10 km. Menurut data BNPB pada Minggu, 27 November 2022 pukul 17.00 WIB, 321 orang meninggal dunia dalam kejadian ini dan 11 orang korban masih dinyatakan hilang. Sebanyak 73.874 mengungsi di 325 titik di 15 kecamatan. Sementara itu untuk infrastruktur, sebanyak 62.628 rumah rusak, mulai dari berat, sedang, hingga ringan.
Menurut laporan Kemdikbudristek pada 24 November 2022 pukul 18.00 WIB, tercatat 31 siswa dan 6 guru meninggal dunia, serta 367 peserta didik dan 76 guru luka-luka dalam kejadian ini. Sebanyak 524 satuan pendidikan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi termasuk madrasah, rusak. Sebanyak 2.235 ruang kelas hancur dengan tingkat kerusakan ringan, sedang, dan berat.
Save the Children Indonesia telah hadir sejak Selasa, 22 November, untuk memberikan bantuan bagi anak-anak keluarga, dan masyarakat terdampak gempa di Cianjur. Save the Children bekerja sama dengan LPBI NU dan PMI dalam respons darurat ini.




Selain bantuan non pangan, Save the Children juga memberikan dukungan psikososial bagi guru dan anak-anak. Hingga Selasa, 29 November, sekitar 700 anak telah mendapatkan manfaat dari kegiatan dukungan psikososial di ruang ramah anak Save the Children.
Tim respons darurat juga memberikan pelatihan fasilitator dukungan psikosial kepada 22 orang guru dari SMP dampingan program Save the Children. Harapannya, para guru yang telah dilatih bisa memberikan dukungan psikososial kepada rekan guru dan anak-anak murid di sekolah masing-masing.
Setelah gempa besar pada Senin siang itu, sebanyak 285 gempa susulan terjadi selama sepekan hingga Minggu, 27 November (data BMKG). Beberapa warga bercerita masih enggan kembali ke rumah dan memilih bertahan di pengungsian.
“Apa yang kami butuhkan saat ini adalah dapur umum dan tenda. Apalagi kondisinya hingga saat ini masih hujan, gempa susulan skala ringan juga masih ada, dan ada banyak anak kecil di pengungsian,” kata Yupi, salah seorang pengungsi.
Save the Children dan mitra masih akan terus melakukan distribusi bantuan sesuai kebutuhan penyintas gempa di Cianjur dan sekitarnya. •