Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang rilis surat edaran ke seluruh sekolah di Kupang, untuk melanjutkan kegiatan edukasi kesehatan dan gizi dari Program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) di tingkat SD dan SMP. Sebelumnya, BISA adalah salah satu program dari Save the Children dan Nutrition International, yang merupakan bagian dari dukungan kepada pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka stunting.
Surat edaran tersebut diterbitkan dengan nomor: 800/0424//II/PK/2023, yang meminta semua sekolah, dalam proses penerimaan siswa baru, untuk mengalokasikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan melaksanakan pelatihan yang dilakukan oleh tim Fasilitator Kabupaten pada program BISA.
Dahulu, perjanjian Kerja Sama antara Program BISA dengan Pemerintah Kabupaten Kupang ditandatangani langsung oleh Bupati Korinus Mamsneno pada akhir 2020. Saat itu, semua pihak yang terlibat sepakat untuk membawa program BISA di Kabupaten Kupang menjadi rintisan penurunan angka stunting untuk Provinsi NTT.
Kini dengan adanya surat edaran tersebut, tim Program BISA menambah perluasan jangkauan program. Awalnya, dari fase 1 yang hanya menjangkau 44 SMP dan 20 posyandu, sekarang bertambah cakupannya menjadi semua SMP; 256 SD; 62 SMA; 1 SLB; dan 5 desa baru yang mencakup 20 Posyandu.
Ribka Rolentiana Kekado, Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, mengatakan bahwa Program BISA merupakan program yang pengaplikasiannya sangat cocok dengan peserta didik. Sebab, kata Ribka, anak dilatih untuk berperilaku hidup sehat dan memiliki pemahaman mendalam tentang hidup sehat. Khususnya Cuci Tangan Pake Sabun (CTPS), gizi, serta Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS).
“Mengingat pentingnya program ini yang berdampak langsung pada peserta didik, maka kami merasa perlu menegaskan kepada sekolah agar kegiatan ini bisa diprogramkan di setiap sekolah, dan dilaksanakan secara berkelanjutan,” jelas Ribka.
Ia bahkan menegaskan bahwa pihak sekolah juga diminta mengadopsi cara-cara dilakukan oleh fasilaitator, agar pemahaman anak terhadap mata pelajaran lainnya juga bisa lebih efisien dan efektif.
“Terima kasih kepada Save the Children dan Nutrition International yang telah bantu melanjutkan program BISA di Kabupaten Kupang,”
Pelaksanaan Program BISA di awalnya berfokus pada sesi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Gizi Remaja yaitu Anemia Zat Besi bagi Remaja di sekolah. Di tahun 2022 berdasarkan usulan Dinas Pendidikan Kabuaten Kupang dan komitmen bersama, maka program BISA menambah fokus materinya dengan melakukan pembiasaan kepada anak remaja akan pola hidup bersih lewat CTPS dan konsumsi Tablet Tambah Darah untuk remaja putri dan konsumsi makanan kaya zat besi untuk semua kalangan remaja.
Sehingga, segala kegiatan dari Program BISA kini terintegrasi dengan program kabupaten untuk pencegahan stunting. Yaitu memastikan remaja yang nantinya akan menjadi Pasangan Usia Subur (PUS), mendapatkan suplai zat besi cukup yang membantu mereka menjadi calon Ibu dalam keadaan sehat dan bisa bantu memastikan generasi selanjutnya bebas dari stunting.
Prima Setiawan, Chief of Party Program BISA, melakukan evaluasi pada pertengahan 2022, atau 2 tahun setelah program berjalan. Hasilnya, Program BISA dapat berhasil dan memiliki kemajuan yang cepat, karena pemangku kepentingan merasa bahwa program BISA dapat menjawab kebutuhan mulai dari tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Puskesmas, sekolah, dan bahkan ke desa-desa.
“Berbagai best practice pun muncul di komunitas, dan ini menjadikan program makin dikenal dan dibutuhkan oleh sistem pemerintahan,” jelas Prima
“Replikasi dan kesinambungan yang baik dengan merencanakan dan menganggarkan APBD dan BOS, untuk kebaikan dan Kesehatan warga dan anak didik di Kabupaten Kupang, ini perlu diacungi dua jempol. Harapannya dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain baik di Provinsi NTT maupun Indonesia,” pungkasnya.
Di tahun 2023 Program BISA masih berjalan dan akan berakhir pada 2024. Di masa 2 tahun terakhirnya ini, BISA dapat menjadi kegiatan yang mendukung Pemerintah Kabupaten Kupang untuk pencegahan stunting. Kabupaten Kupang bahkan sudah memiliki Fasilitator Kabupaten yang tersebar di Dinas Pendidikan dan Kesehatan, dan juga sangat terampil untuk melatih setiap sesi yang ada di Program BISA.
