Vera* (5) merupakan salah seorang murid taman kanak-kanak di Sumba Barat. Setiap hari ia harus berjalan kaki sejauh 1 km untuk mencapai sekolahnya. Terkadang jika orang tuanya ada waktu, ia diantar ke sekolah menggunakan motor.
Awalnya, Vera jarang datang ke sekolah karena kondisi sekolah yang tidak aman dan nyaman. Sebagai anak-anak usia dini yang masih berorientasi pada kegiatan bemain sambil belajar, Vera dan teman-temannya menjadi kurang termotivasi belajar karena ruang kelas dan fasilitas gedung sangat tidak memadai.
“Sa suka main di halaman sekolah, bukan di kelas,” ucap Vera.

“Saya baru masuk bulan Maret tahun 2023, plafon masih telanjang dan tergantung. Temboknya retak dan banyak binatang ngengat di dalam kelas. Orang tua khawatir takut anak-anak kejatuhan atap. Saya juga menjadi tidak fokus saat mengajar karena keadaan kelas seperti ini,” ucap Marlina (44), Guru TK.
Sebagai tenaga pendidik, Marlina paham betul akan rasa khawatir para orang tua dengan kondisi bangunan sekolah yang kurang terawat dan berbahaya. Apalagi, kondisi ini menyebabkan anak-anak tidak fokus belajar di kelas dan lebih sering berkegiatan di luar kelas.
Pada Oktober 2023, beberapa orang tua memutuskan untuk menyampaikan kekhawatiran kepada pihak sekolah dan Save the Children untuk dapat mendorong peningkatan kualitas dan fasilitas sekolah.
Sebelumnya di tahun 2021, untuk mendukung pendidikan anak usia dini dan peningkatan lingkungan belajar yang lebih baik, Save the Children melakukan penilaian terhadap 12 PAUD yang memerlukan renovasi. Ini sejalan dengan program pendidikan pra-sekolah dasar dari pemerintah, yang membagi programnya menjadi dua kategori berbeda. PAUD menjadi kewenangan pemerintah desa dan taman kanak-kanak (program pendidikan formal) menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten.
Mempertimbangkan urgensi keselamatan dalam menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak usia dini, Save the Children lanjut melakukan asesmen terkait fasilitas yang dibutuhkan dikarenakan sekolah Vera merupakan kategori kebutuhan renovasi major.
Save the Children didukung oleh Candriam Institute for Sustainable Development melakukan rehabilitasi PAUD di 4 sekolah yang kondisinya rusak parah, termasuk sekolah tempat Vera belajar. Renovasi bangunan sekolah meliputi perbaikan gedung sekolah serta penyediaan fasilitasi belajar seperti kursi, meja, dan alat peraga agar anak-anak mendapatkan kualitas pembelajaran yang baik dan aman.


Vera menjadi lebih semangat pergi ke sekolah untuk belajar sambil bermain dengan teman sebayanya. Saat ditanya tentang cita-citanya, Vera bercerita ia ingin menjadi bidan dan membuatnya semakin rajin datang ke sekolah untuk belajar.
“Sekarang sa suka belajar menulis di sekolah. Kalo besar sa mau jadi bidan biar bisa suntik dan kasih bantu orang melahirkan,” ungkap Vera.
Kini, tutur Marlina, anak-anak pun menjadi lebih aktif datang ke sekolah dan mereka senang belajar di dalam kelas. Anak-anak suka bermain sambil belajar di dalam kelas karena kelas sudah bersih dan nyaman. Tidak hanya anak-anak, Marlina pun menjadi lebih semangat mengajar karena kondisi kelas yang lebih memadai.
“Anak-anak senang dan mereka bangga sekali karena sekarang sekolahnya bagus. Anak-anak juga semakin semangat belajar,” ucap Marlina.

*) Nama disamarkan untuk melindungi narasumber.