Save the Children dan Nutrition International Tingkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Untuk Cegah Stunting di Indonesia

Siaran Pers

 Jakarta, 25 Juni 2024.  Stunting bukan hanya tentang tinggi dan berat badan anak, akan tetapi juga tentang perkembangan kognitif seorang anak agar dapat mengenyam pendidikan dengan baik, dan terhindar dari risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas. Karena itu gizi memainkan peran yang sangat penting sebelum dan setelah anak dilahirkan.

Pada tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,5% (SKI 2023). Sekitar 23,4% dari populasi di atas 18 tahun mengalami kelebihan berat badan (Survei Kesehatan Nasional/SKI 2023). Prevalensi anemia di antara populasi berusia 15-24 tahun mencapai 15,5%, sedangkan di antara ibu hamil sebesar 27,7% (SKI 2023).

Save the Children Indonesia bersama dengan Nutrition International telah mendukung upaya pemerintah selama lima tahun terakhir untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang dan Bandung Barat dan Nusa Tenggara Timur melalui program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA). Inisiatif ini didukung penuh oleh Power of Nutrition (PON), DFAT (Pemerintah Australia), dan Global Affairs Canada (Pemerintah Kanada) mencakup berbagai intervensi untuk meningkatkan kesadaran dan praktik gizi seimbang di kalangan masyarakat.

Upaya kami selama lima tahun terakhir telah menunjukkan h l yang positif. Langkah ini juga menjadi komitmen kami untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam upaya penurunan stunting di Indonesia. Kami percaya bahwa dengan dukungan berbagai pihak, kita dapat mencapai masa depan yang lebih sehat dan lebih baik bagi anak-anak Indonesia,” jelas Aduma Situmorang, Plt. Direktur Kesehatan dan Gizi –  Save the Children Indonesia

Intervensi di tingkat Rumah Tangga dan Komunitas, BISA melakukan serangkaian kegiatan komunikasi perubahan perilaku dan sosial yang ditargetkan untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan  sikap danperilaku  terkait ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, anemia dan makanan kaya zat besi bagi ibu hamil dengan pendekatan EmoDemo (Emotional-Demonstration) di Posyandu, serta mendorong perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di rumah tangga dan sekolah sebagai bagian dari pendekatan rumah bersih, serta mendorong peningkatan gizi remaja di sekolah termasuk konsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri (TTD Rematri) melalui modul School of 5 (So5) dan Gizi Remaja.

Hasilnya, terjadi peningkatan pengetahuan akan pentingnya ASI eksklusif pada kelompok ibu dengan anak usia kurang dari dua tahun dari 61,7% menjadi 81,2%*. Peningkatan kemampuan Remaja putri untuk mendefinisikan setidaknya dua manfaat tablet tambah darah dari 43,5% menjadi 62.4%.

Intervensi di Tingkat Sistem Layanan Kesehatan, BISA berkontribusi terhadap peningkatan status kesehatan dan gizi ibu hamil melalui pelatihan dan dampingan teknis bagi petugas kesehatan di 119 puskesmas yang memiliki lebih dari 6,000 jaringan pelayanan di empat kabupaten dampingan. Hasil survei akhir BISA menunjukkan bahwa para ibu lebih mudah memahami pesan kunci terkait gizi yang disampaikan oleh petugas yang telah mengikuti pelatihan BISA.  Selain itu, pelatihan dan dampingan teknis juga diberikan untuk tenaga kesehatan di dinas kesehatan kabupaten, staf puskesmas, dan guru UKS terkait suplementasi TTD untuk remaja putri. Dampaknya, survei akhir BISA menunjukkan peningkatan konsumsi  24 tablet tambah darah dalam 12 bulan dari tahun 2020 hingga 2023 sebesar 12,5% di Bandung Barat, 18,6% di Sumedang, 58,6% di Kupang dan 35,8% di TTU. Dari hasil survey akhir ditemukan bahwa rumah tangga dengan anak baduta yang menyediakan tempat bermain yang bersih meningkat 17,5%.

BISA juga memberikan pelatihan terkait manajemen rantai pasok yang berdampak pada peningkatan kapasitas staf farmasi di puskesmas untuk memperkirakan stok dan menghindari situasi kehabisan stok komoditas gizi (TTD, kapsul vitamin A, zink dan oralit). Sejak tahun 2022, BISA telah berperan penting dalam memastikan ketersediaan pasokan komoditas gizi di Puskesmas untuk semua penerima manfaat.

“Di Nutrition International, kami percaya pada pendekatan yang efisien dan efektif untuk memperoleh dampak yang maksimal dengan biaya dan kompleksitas yang minimal, dan memastikan bahwa setiap hasil kerja kami tidak merugikan para penerima manfaat. BISA menjadi salah satu model yang berhasil yang menitikberatkan pada pendekatan lintas sektor untuk mempercepat pengentasan stunting. Kami berharap seluruh praktik baik yang telah dihasilkan dari kerja sama BISA dengan seluruh pemangku kepentingan dalam lima tahun terakhir dapat terus dilanjutkan atau bahkan direplikasi oleh pemerintah daerah lain untuk mencegah terjadinya stunting baru di Indonesia,” ujar Herrio Hattu, Direktur Nutrition International, Indonesia.

BISA meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan, dan pemangku kepentingan terkait di tingkat kabupaten dan provinsi untuk memberikan layanan gizi berkualitas. 625 Petugas Kesehatan, Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) telah dilatih Emo-Demo dan Pendekatan Rumah Bersih di Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang. Di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Utara (TTU), sebanyak 823 Petugas Kesehatan/Kader Posyandu dan KPM telah dilatih Emo-Demo dan Pendekatan Rumah Bersih. 

Intervensi di Tingkat Pemerintahan, BISA mendukung implementasi kebijakan nasional sampai ke tingkat Kabupaten bahkan ke tingkat desa dengan mengembangkan kapasitas pemimpin lokal untuk merencanakan, menganggarkan, dan memperkuat koordinasi dengan pemangku kepentingan. Sebagai hasil dari advokasi, 13 Desa di Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang telah memasukkan  Pelatihan EmoDemo untuk mendukung peningkatan kapasitas kader Posyandu dengan penganggaran dari dana desa sepanjang tahun 2022-2024 di mana 6 diantaranya merupakan desa non-dampingan. Dinas Pendidikan di TTU dan Kupang, berkomitmen tetap melanjutkan Sesi Gizi Remaja dan CTPS dengan landasan dari Surat Edaran  yang telah diterbitkan. Melalui advokasi BISA, semua kabupaten dampingan BISA juga telah menerbitkan Surat Edaran Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama yang menginstruksikan penerapan ketat suplementasi TTD mingguan untuk mencegah anemia di kalangan remaja putri.

Melalui program BISA, Save the Children dan Nutrition International tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi dan praktik kesehatan yang baik, tetapi juga memperkuat infrastruktur kesehatan dan dukungan pemerintah setempat. Dengan berbagai intervensi yang holistik dan berkelanjutan, harapannya dapat menciptakan perubahan yang lebih luas dalam masyarakat dan mencipatakan masa depan yang lebih sehat dan lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

Selesai.

Tentang Save the Children Indonesia

Save the Children percaya setiap anak berhak mendapatkan masa depan. Di Indonesia dan di seluruh dunia, Save the Children melakukan apapun yang harus dilakukan—setiap hari dan saat krisis—agar anak-anak mendapatkan pemenuhan hak atas hidup yang sehat, kesempatan untuk belajar, dan perlindungan. Pakar kami pergi ke tempat yang paling sulit dijangkau di mana sangat sulit untuk menjadi anak-anak. Save the Children memastikan kebutuhan unik anak-anak terpenuhi dan suara mereka didengarkan. Bersama anak-anak, keluarga dan masyarakat, serta pendukung di seluruh dunia, kami mencapai hasil berkelanjutan untuk jutaan anak. Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun, kami adalah yang pertama dan terkemuka di dunia organisasi independen untuk pemenuhan hak anak—mengubah kehidupan dan masa depan kita bersama.

Tentang Nutrition International

Nutrition International merupakan organisasi berbasis gizi internasional yang berpusat di Ottawa, Kanada. Selama hampir 30 tahun, kami telah berfokus memberikan intervensi gizi yang terjangkau namun berdampak besar bagi mereka yang membutuhkan. Kami berkolaborasi dengan pemerintah sebagai mitra ahli, menggabungkan keahlian teknis yang mendalam dengan pendekatan yang fleksibel. Oleh karena itu, kami dapat meningkatkan efektivitas tanpa menambah biaya. Di lebih dari 60 negara, khususnya di Asia dan Afrika, Nutrition International berkomitmen untuk memberikan nutrisi kepada masyarakat demi meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Di Indonesia, Nutrition International telah menjadi mitra utama pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan dan gizi bagi komunitas yang rentan sejak tahun 2006. Kami bekerja secara erat dengan mitra pemerintah di Indonesia untuk mengembangkan dan melaksanakan intervensi gizi yang mendukung program-program prioritas terkait gizi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, Rencana Aksi Nasional Penurunan Stunting (RAN PASTI), dan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (Stranas Stunting). Kami juga aktif dalam mempromosikan agenda global dari Gerakan Scaling Up Nutrition di Indonesia, dengan tujuan mendorong aksi dan investasi untuk meningkatkan gizi ibu dan anak.

Nesya Tirtayana | Media & Digital Coordinator
Email: Nesya.tirtayana@savethechildren.org
Mobile: +62 811-1051-8736
Skip to content scroll to top button