Bantuan Modal Bantu Fega Tingkatkan Kualitas Hidup Anak dan Keluarga

Cerita Program

Fega (31) adalah satu dari banyak warga Lembang, Jawa Barat, yang memiliki anak disabilitas. Anak keduanya, RD*, mengidap polio sejak lahir yang menyebabkan disabilitas fisik dan gangguan gerak. RD butuh perawatan berkala untuk memantau tumbuh kembangnya.  

Penghasilan utama Fega bersumber dari usaha warung seblak kecil di rumah mereka, sementara suaminya bekerja sebagai tukang parkir di salah satu minimarket. Ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia sejak tahun 2020, tingkat penjualan seblak Fega menurun karena sangat sedikit orang membeli makan di luar rumah. Fega dan keluarganya sempat kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga. 

Save the Children Indonesia melalui Program Respons COVID-19, bekerja sama dengan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) dan beberapa pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah), memberikan dukungan pengembangan usaha kepada keluarga-keluarga dengan anak disabilitas yang menghadapi masalah ekonomi di kala pandemi. Salah satunya keluarga Fega. 

Fega mendapatkan pelatihan terkait bisnisnya, baik dalam membentuk rancangan bisnis maupun strategi pemasaran dari bisnisnya. Dia juga mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp 2 juta untuk mengembangkan bisnis alternatif di produk lain.  

Fega bercerita bahwa modal awal ia gunakan untuk membuka usaha warung sayur segar, gas tabung masak, dan pulsa ponsel. Dari usaha warung ini, pendapatan bersih Fega yang semula sekitar Rp 20 ribu per hari, meningkat menjadi sekitar Rp 50 ribu per hari. 

Fega sangat bersyukur dengan bantuan modal ini. Penghasilan dari bisnis barunya dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga, termasuk anak-anaknya. Penghasilan tersebut ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, sekolah, dan tempat tinggal. 

“(Anak saya) peringkat ketiga di kelasnya. Walaupun dia seperti itu (disabilitas), banyak yang suka ledek, tapi akhirnya dia membuktikan. (Ia juara kelas) baru-baru ini, ketika ada dukungan dari kita. Alhamdulilah, anak-anak juga akhirnya ketutup (terpenuhi) kebutuhan sekolahnya. Kadang kan kalau anak kayak gitu, (barang miliknya) beda dari yang lain, minder, kayak sepatu dan lain-lain,” jelasnya.

“Kalau dulu (kami) berpikir, ‘Ah nanti saja lah kalau ada uang.’ Tapi kalau sekarang, ganti ya ganti. Jadi, mungkin dia lebih pede (percaya diri) ya, jadi menunjukkan kepintarannya juga ya. Ternyata berpengaruh.” 

Dulu, Fega tinggal dalam satu ruang kontrakan kecil bersama suami dan tiga anaknya. Kini, ia dapat menyewa ruang kontrakan lain yang lebih luas sehingga anak-anak lebih nyaman dan leluasa beraktivitas. Ia juga tidak lagi menunda ke dokter saat anaknya sakit. Biaya sekolah anaknya dapat terpenuhi tanpa harus meminjam uang ke tempat lain.  

Lebih dari itu, peningkatan kemampuan ekonomi keluarga Fega berdampak baik terhadap peningkatan prestasi RD di sekolah. Fega bercerita, kini RD menjadi lebih percaya diri dan baru-baru ini mendapat peringkat tiga di kelas. 

Bantuan modal dari Program Respons COVID-19 ini telah membantu keluarga Fega dan banyak keluarga lain untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.  Kini Fega, suami, dan anak-anak mereka dapat hidup dengan lebih baik. 

Fega berpose di depan usaha warung sembakonya, yang ia buka setelah mendapat bantuan modal dari Save the Children.
Skip to content scroll to top button